SOKOGURU - Harga emas Antam kembali mengalami penurunan tajam sebesar Rp11.000 per gram pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Setelah sehari sebelumnya stagnan, kini harga logam mulia tersebut tercatat turun menjadi Rp1.934.000 per gram. Apa dampaknya bagi investor dan peluang ke depannya?
Pergerakan harga emas Antam yang berfluktuasi menjadi perhatian banyak pihak.
Setelah stabil dalam beberapa hari, penurunan signifikan di akhir pekan ini cukup mengejutkan pelaku pasar.
Di tengah ketidakpastian global, emas masih dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang menggiurkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,45% jika menggunakan NPWP dan 0,9% tanpa NPWP.
Hal ini menjadi salah satu faktor penting yang wajib dipertimbangkan calon investor sebelum membeli logam mulia.
Baca Juga:
Dengan statusnya sebagai aset lindung nilai, logam mulia tetap menarik di tengah gejolak ekonomi. Investor perlu memperhitungkan pajak dan strategi pembelian yang tepat agar tetap mendapatkan margin keuntungan yang optimal dalam jangka panjang.
Gejolak pasar global turut dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
Sentimen tersebut memberikan angin segar bagi pasar logam mulia, termasuk emas Antam yang kini menjadi salah satu sorotan utama investor dalam negeri.
Meski sempat naik beberapa hari terakhir, tren harga emas Antam di pasar lokal masih bergerak dalam rentang Rp1.880.000 hingga Rp1.946.000 per gram selama bulan Juli.
Ini menunjukkan bahwa fluktuasi yang terjadi bersifat jangka pendek dan belum mengubah arah tren besar.
Harga Terbaru Emas Antam Berbagai Satuan
Berikut daftar harga emas Antam terkini:
- 0,5 gram: Rp1.023.000
- 1 gram: Rp1.946.000
- 2 gram: Rp3.832.000
- 3 gram: Rp5.723.000
- 5 gram: Rp9.505.000
- 10 gram: Rp18.955.000
- 25 gram: Rp47.262.000
- 50 gram: Rp94.445.000
- 100 gram: Rp188.812.000
- 250 gram: Rp471.765.000
- 500 gram: Rp943.320.000
- 1.000 gram: Rp1.886.600.000
Baca Juga:
Harga buyback atau penjualan kembali oleh Antam kini berada di angka Rp1.792.000 per gram.
Nilai ini naik sebesar Rp19.000 per gram, sama seperti kenaikan harga belinya, menunjukkan adanya peluang arbitrase bagi investor aktif.
Perbedaan antara harga jual dan harga beli yang mencapai Rp154.000 per gram bisa dijadikan tolok ukur bagi investor yang ingin mengambil keuntungan dari pergerakan jangka pendek.
Ini menjadi pertimbangan penting terutama bagi investor harian yang sensitif terhadap pergerakan kecil.
Banyak konsultan keuangan menyarankan agar investor menunggu koreksi harga harian atau memanfaatkan momen fluktuasi mingguan sebagai peluang beli terbaik.
Strategi ini dikenal mampu menurunkan risiko overprice dalam jangka pendek.
Bagi investor jangka panjang, metode pembelian berkala (dollar-cost averaging) dinilai efektif dalam meredam risiko volatilitas harga emas.
Dengan strategi ini, pembeli bisa menghindari risiko beli pada harga puncak sekaligus menjaga konsistensi investasi.
Melihat tren pemangkasan suku bunga The Fed, emas Antam pada level harga sekarang masih menjanjikan potensi keuntungan.
Namun, investor tetap harus mewaspadai berbagai faktor seperti kebijakan fiskal nasional, kurs Rupiah terhadap Dolar AS, serta fluktuasi pasar global yang berperan dalam menentukan harga emas di Indonesia. (*)